Tren camilan khas Jepang di Indonesia makin meningkat seiring berkembangnya gaya hidup urban dan meningkatnya ketertarikan pada budaya Jepang. Produk seperti mochi, Pocky, hingga matcha latte kini sudah jadi bagian dari keseharian. Namun, ada satu camilan gurih yang layak mendapat perhatian lebih: Pretz. Stik tipis ini mungkin tidak sepopuler Pocky di media sosial, tapi punya penggemar loyal di Jepang dan Asia Tenggara. Pretz pertama kali dirilis oleh Ezaki Glico Co., Ltd. pada tahun 1963, menjadikannya salah satu produk snack tertua dari Jepang. Tiga tahun kemudian, barulah Glico merilis Pocky. Pretz hadir sebagai camilan stik tipis yang dipanggang, bukan digoreng, dengan fokus pada cita rasa gurih yang khas. Banyak yang penasaran, rasa Pretz ada apa aja? Jawabannya sangat beragam dan terus berkembang. Artikel ini akan membahas secara lengkap sejarah, rasa, hingga alasan kenapa Pretz layak Anda coba.
Menurut laporan JETRO (2023), ekspor makanan ringan Jepang mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 14% dibanding tahun sebelumnya, dengan Asia Tenggara sebagai pasar yang berkembang pesat. Pretz termasuk dalam kategori “ready-to-eat savory snack” yang kini digemari karena ringan, praktis, dan memiliki cita rasa unik.
Apa Itu Pretz?

Pretz adalah stik camilan tipis yang dibuat dari adonan tepung terigu, dipanggang hingga kering, dan dibumbui dengan berbagai rasa gurih. Bentuknya menyerupai sumpit, lurus dan ramping, menjadikannya mudah dikonsumsi tanpa mengotori tangan. Camilan ini dikembangkan dengan konsep menyajikan pretzel dalam bentuk baru yang lebih modern dan praktis.
Berbeda dari snack lain yang cenderung berminyak, Pretz memiliki tekstur yang renyah dan ringan. Dalam konteks kebiasaan makan orang Jepang, Pretz cocok dijadikan camilan pendamping teh atau teman di sela aktivitas.
Sejarah dan Perjalanan Pretz di Jepang
Diluncurkan pada tahun 1963, Pretz menjadi pelopor camilan stik di Jepang. Seiring waktu, Glico mulai memperkenalkan variasi rasa dan ukuran. Popularitas Pretz meningkat pesat pada tahun 1980-an, ketika mulai dijual di vending machine dan minimarket di seluruh Jepang.
Glico juga merayakan Pretz Day setiap tanggal 11 November (11/11), karena bentuk tanggal ini menyerupai empat stik Pretz. Pada hari ini, Glico biasanya merilis edisi terbatas dengan rasa musiman seperti butter pumpkin, keju wasabi, atau yuzu pepper.
Rasa Pretz Ada Apa Aja?
Salah satu kekuatan utama dari Pretz adalah keragaman rasa. Glico konsisten menciptakan varian baru yang merepresentasikan kekayaan kuliner Jepang. Berikut beberapa rasa yang paling populer dan menarik untuk dicoba:
- Salad: Rasa klasik dengan sentuhan gurih ringan dan sedikit asin.
- Tomato: Kombinasi manis dan asam dari tomat asli yang menyegarkan.
- Roast: Aroma panggangan dan rasa sedikit manis gurih seperti roti bakar.
- Cheese: Kaya rasa keju, cocok untuk Anda pencinta dairy.
- Corn: Rasa jagung manis ala street food Jepang.
- Shrimp: Dilengkapi rasa udang kering dan bumbu seafood, cukup kuat dan umami.
- Takoyaki: Terinspirasi dari bola-bola gurita khas Osaka.
- Mentai (Telur Ikan Pedas): Rasa populer dari wilayah Fukuoka.
Selain varian nasional, Glico juga memproduksi edisi regional (limited area) seperti:
- Yubari Melon Pretz dari Hokkaido
- Sweet Potato dari Kagoshima
- Kyoto Matcha Salt
Rasa-rasa ini biasanya hanya bisa ditemukan di wilayah tertentu di Jepang dan dijual dalam bentuk oleh-oleh.
Kenapa Pretz Begitu Digemari?
Popularitas Pretz bukan hanya karena rasanya. Berikut beberapa alasan mengapa produk ini begitu disukai:
- Tekstur Ringan dan Tidak Berminyak
Pretz dipanggang, bukan digoreng. Ini menjadikannya pilihan lebih ringan dan tidak membuat tangan berminyak. - Pilihan Rasa Sesuai Mood
Dari rasa ringan seperti Salad hingga rasa bold seperti Shrimp dan Takoyaki, Pretz punya varian untuk setiap selera. - Ukuran Praktis
Mudah dibawa di tas atau diselipkan ke kotak bekal. Banyak juga yang menjadikannya camilan perjalanan atau teman kerja. - Disukai Segala Usia
Anak-anak hingga orang tua bisa menikmati Pretz tanpa khawatir rasa terlalu tajam atau manis berlebihan. - Nilai Budaya dan Kreativitas Lokal
Varian regional membawa pengalaman kuliner khas setiap daerah Jepang dalam bentuk yang praktis.
Perbedaan Pretz dan Pocky
Pretz dan Pocky sering dianggap kembar karena bentuk stik-nya serupa, padahal karakter keduanya sangat berbeda.
- Pretz adalah camilan gurih tanpa pelapis luar. Fokusnya ada pada rasa adonan dan bumbu.
- Pocky adalah stik manis yang dilapisi cokelat, stroberi, matcha, dan lain-lain.
Bisa dibilang, Pocky adalah dessert, sementara Pretz lebih cocok untuk Anda yang menyukai snack asin atau gurih.
Cara Menikmati Pretz Ala Jepang
Masyarakat Jepang punya cara unik menikmati Pretz:
- Sebagai pendamping teh hijau atau kopi
- Sebagai pelengkap dalam bento box anak sekolah
- Dicelupkan ke saus seperti keju cair, mayonnaise, atau mustard
Beberapa orang Jepang juga menjadikan Pretz sebagai camilan untuk perjalanan jauh karena tidak mudah hancur dan tidak rewel saat dibuka.
Kandungan Gizi dan Keamanan
Dalam satu bungkus ukuran 60 gram, Pretz mengandung:
- Kalori: 260-280 kkal
- Lemak: 8-10 gram (tergantung rasa)
- Karbohidrat: sekitar 40 gram
- Sodium: sekitar 350 mg
Pretz umumnya tidak mengandung pewarna buatan atau pengawet sintetis berlebihan. Namun bagi Anda yang sensitif terhadap gluten atau sodium, sebaiknya konsumsi dalam jumlah terbatas.
Di Mana Bisa Membeli Pretz?
Pretz tersedia di banyak toko Jepang dan minimarket besar di Indonesia, seperti:
- AEON Mall, Muji, Don Don Donki, dan Miniso
- Marketplace seperti Tokopedia, Shopee, Blibli (terutama seller import)
Harga berkisar antara Rp15.000 – Rp50.000 tergantung rasa dan ukuran. Untuk varian regional, Anda bisa menemukannya melalui toko online spesialis produk Jepang atau saat traveling langsung ke Jepang.
Tips Memilih dan Menyimpan
- Pilih rasa sesuai selera: Salad dan Tomato untuk pemula, Shrimp atau Takoyaki untuk pencinta rasa kuat.
- Simpan di tempat sejuk dan kering untuk menjaga kerenyahan.
- Periksa tanggal produksi dan kedaluwarsa, karena produk asli Jepang tidak menggunakan banyak pengawet.
Pretz adalah bukti bahwa camilan sederhana bisa memiliki keunikan luar biasa. Dari sejarah panjangnya sejak 1963, inovasi rasa yang terus berkembang, hingga kemampuannya menjadi bagian dari budaya pop Jepang, Pretz adalah lebih dari sekadar stik camilan.
Kalau Anda belum pernah mencobanya, mungkin sekarang saat yang tepat untuk merasakan langsung pengalaman ngemil ala Jepang. Siap pilih rasa favorit Anda?